TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Balai Penyelidikan
dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian dan Geologi (BPPTKG) Subandriyo
membenarkan telah terjadi hembusan Merapi pada pukul 08.10 WIB dengan ketinggian sekitar 500 meter. Hembusan itu hanya membawa material abu dan gas.
Akibatnya, radius lima kilometer dari puncak, terjadi hujan abu tipis ke arah timur, sekitar daerah Selo Boyolali.
"Itu masih normal. Hanya hembusan biasa, dan skalanya justru lebih
kecil dari letusan freatik lalu," ucap Subandriyo dijumpai di kantornya,
Kamis (12/12/2013).
Menurut Subandriyo, hembusan itu disebabkan adanya gempa tektonik
lokal berskala kecil 1-2 SR pada malam harinya, tepatnya pukul 01.24
WIB. Kemudian diikuti dengan gempa-gempa dangkal hingga beberapa kali.
Selain itu, hembusan juga dipicu curah hujan yang cukup tinggi di
kawasan puncak sejak semalam.
"Penyebabnya hampir sama dengan letusan freatik kemarin. Hanya saja,
karena tidak ada akumulasi gas yang tinggi, sehingga hembusannya lebih
kecil," paparnya.
Dengan demikian, Subandriyo memperkirakan, hembusan ini hanya akan
terjadi sesaat tanpa diikuti aktivitas vulkanis lainnya. "Tidak ada
tanda-tanda pergerakan magma. Merapi masih normal," tandasnya. (*)
Sumber : http://jogja.tribunnews.com/2013/12/12/ini-penyebab-hembusan-abu-menurut-bpptkg/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar