Kebanyakan dari kita, mungkin
beranggapan bahwa ibadah
hanyalah sebatas pada shalat,
puasa, haji, dan zakat. Padahal
ibadah adalah segala sesuatu yang
dicintai oleh Allah dan yang telah
dicontohkan oleh Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam. Salah satu ibadah
yang telah diremehkan oleh
sebagian kaum muslim adalah
menjaga adab-adab yang telah
diajarkan oleh Islam. Adab-adab
tersebut memang terkesan sepele,
tetapi jika kita mengamalkannya
dengan niat beribadah dan dengan
niat meneladani Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, amal tersebut akan
bernilai ibadah di sisi Allah Ta’ala.
Sebagaimana yang telah disabdakan
oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam , “Sesungguhnya setiap amal
perbuatan tergantung pada niatnya
dan sesungguhnya setiap orang akan
mendapatkan hasil sesuai dengan
niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Salah satu adab islami yang sudah
banyak ditinggalkan kaum muslimin
adalah adab ketika bersin dan
menguap. Banyak kaum muslimin
saat ini yang tidak mengetahui adab
ini. Ketika bersin, banyak di antara
mereka yang tidak mengucapkan
“alhamdullillah”. Mungkin itu
disebabkan mereka lupa atau tidak
mengetahui keutamaannya.
Demikian pula ketika ia menguap,
seharusnya seorang muslim
menahannya semampu mungkin.
Akan tetapi, banyak dari kita,
membuka mulut lebar-lebar saat
menguap, sehingga semua orang
pun bisa melihat seluruh isi
mulutnya. Ada pula yang ketika
menguap, mengucapkan ta’awudz,
padahal perbuatan semacam ini
sama sekali tidak pernah
dicontohkan oleh Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam. Sesungguhnya jika
seorang muslim mengetahui betapa
besar pahala yang akan diberikan
oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala
ketika seorang muslim meneladani
Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa
sallam maka sudah pasti manusia
akan berlomba-lomba melaksanakan
adab-adab yang telah diajarkan oleh
Islam ini. Meskipun hal tersebut
dalam perkara yang remeh di mata
manusia.
Sesungguhnya Allah Membenci
Menguap
Jika kita mengaku muslim dan
mengaku bahwasanya kita mencintai
Allah, maka salah satu
konsekuensinya adalah mencintai
segala sesuatu yang dicintai oleh
Allah, serta membenci dan menjauhi
segala sesuatu yang dibenci oleh
Allah. Salah satu perkara yang
dibenci oleh Allah adalah menguap.
Seperti yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah bersabda,
“Sesungguhnya Allah menyukai
bersin dan benci terhadap menguap.
Maka apabila ia bersin, hendaklah ia
memuji Allah (dengan mengucapkan
‘Alhamdullillah’). Dan merupakan
kewajiban bagi setiap muslim yang
mendengarnya untuk mendoakannya.
Adapun menguap, maka ia berasal
dari setan. Hendaklah setiap muslim
berusaha untuk menahannya sebisa
mungkin, dan apabila mengeluarkan
suara ‘ha’, maka saat itu setan
menertawakannya.” (HR Bukhari)
Allah membenci menguap karena
menguap adalah aktivitas yang
membuat seseorang banyak makan,
yang pada akhirnya membawa pada
kemalasan dalam beribadah.
Menguap adalah perbuatan yang
dibenci oleh Allah, terlebih-lebih
ketika pada waktu shalat. Para nabi
tidak pernah menguap, dikarenakan
menguap adalah salah satu aktivitas
yang dibenci oleh Allah.
Tahanlah Semampumu
Jika seseorang ingin menguap, maka
hendaklah dia menahannya sebisa
mungkin, atau dengan menutup
jalan terbukanya mulut dengan
menggunakan tangannya. Hal ini
sesuai dengan hadits yang telah
diriwayatkan oleh Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu bahwasanya
Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
“Menguap adalah dari setan, maka
jika salah seorang di antara kalian
menguap, hendaklah ia menahannya
sedapat mungkin.” (HR Muslim)
Ketika seseorang ingin menguap
hendaknya ia menutup mulutnya
dengan tangan kiri, karena menguap
adalah salah satu perbuatan yang
buruk.
Sesungguhnya Allah Mencintai
Orang yang Bersin
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu bahwasanya Rasullullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
“Sesungguhnya Allah menyukai
bersin.” (HR Bukhari)
Bersin merupakan sesuatu yang
disukai karena bersin dapat
menyehatkan badan dan
menghilangkan keinginan untuk
selalu mengenyangkan perut, serta
dapat membuat semangat untuk
beribadah.
Ketika Bersin Hendaknya Kita…
1. Merendahkan suara.
2. Menutup mulut dan wajah.
3. Tidak memalingkan leher.
4. Mengeraskan bacaan hamdalah,
walaupun dalam keadaan shalat.
Macam-Macam Bacaan yang Dapat
Kita Amalkan Ketika Bersin
Alhamdulillah (segala puji hanya
bagi Allah).
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin
(segala puji bagi Allah Rabb semesta
alam).
Alhamdulillah ‘ala kulli haal (segala
puji bai Allah dalam setiap keadaan)
Alhamdulillahi hamdan katsiiran
thayyiban mubaarakan fiihi,
mubaarakan ‘alaihi kamaa yuhibbu
Rabbuna wa yardhaa” (segala puji
bagi Allah dengan pujian yang
banyak lagi penuh berkah dan
diberkahi, sebagaimana yang dicintai
dan diridhai oleh Rabb kami).
Tunaikanlah Hak Saudaramu
Islam adalah agama yang sangat
indah, dan salah satu keindahan
agama ini adalah memperhatikan
keadilan dan memberikan hak
kepada sang pemiliknya. Salah satu
hak yang harus ditunaikan oleh
seorang muslim dan muslimah
kepada muslim dan muslimah yang
lain adalah ber-tasymit (mendoakan
orang yang bersin) ketika ada
seorang dari saudara atau saudari
kita yang muslim bersin dan ia
mengucapkan ‘alhamdullillah’.
Sesungguhnya Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam telah bersabda,
“Hak seorang muslim atas muslim
yang lain ada enam: jika engkau
bertemu dengannya maka
ucapkanlah salam, jika ia
mengundangmu maka datanglah,
jika ia meminta nasihat kepadamu
maka berilah nasihat, jika ia bersin
lalu ia mengucapkan alhamdullilah
maka doakanlah, jika ia sakit maka
jenguklah, jika ia meninggal maka
iringilah jenazahnya.” (HR Muslim)
Ketika ada seorang muslim bersin di
dekat kita, lalu dia mengucapkan
“ alhamdullillah,” maka kita wajib
mendoakannya dengan membaca
“yarhamukallah” (semoga Allah
merahmatimu). Hukum tasymit ini
adalah wajib bagi setiap orang yang
mendengar seorang muslim yang
bersin kemudian mengucapkan
“alhamdullillah.” Setelah orang lain
mendoakannya, orang yang bersin
tadi dianjurkan untuk mengucapkan
salah satu doa sebagai berikut:
- Yahdikumullah wa yushlih
baalakum (mudah-mudahan Allah
memberikan hidayah kepada kalian
dan memperbaiki keadaan kalian).
- Yaghfirulahu lanaa wa lakum
(mudah-mudahan Alah mengampuni
kita dan kalian semua).
- Yaghfirullaah lakum (semoga Allah
mengampuni kalian semua).
- Yarhamunnallah wa iyyaakum wa
yaghfirullaahu wa lakum (semoga
Allah memberi rahmat kepada kami
dan kamu sekalian, serta
mengampuni kami dan mengampuni
kalian).
- Aafaanallah wa iyyaakum minan
naari yarhamukumullaah (semoga
Allah menyelamatkan kami dan kamu
sekalian dari api neraka, serta
memberi rahmat kepada kamu
sekalian).
- Yarhamunnallah wa iyyaakum
(semoga Allah memberi rahmat
kepada kami dan kepada kalian
semua).
Mereka Tidak Berhak
Mendapatkannya
Kita tidak perlu bertasymit ketika:
1. Ada seseorang yang bersin, dan dia
tidak mengucapkan hamdalah.
2. Ada seseorang yang bersin lebih dari
tiga kali. Jika seseorang bersin lebih
dari tiga kali, maka orang tersebut
dikategorikan terserang influenza.
Kita pun tidak disyariatkan untuk
mendoakannya, kecuali doa
kesembuhan.
3. Ada seseorang membenci tasymit.
4. Seseorang yang bersin itu bukan
beragama Islam. Walaupun orang
tersebut mengucapkan hamdalah,
kita tetap tidak diperbolehkan untuk
ber-tasymit, karena seorang muslim
tidak diperbolehkan mendoakan
orang kafir. Jika orang kafir tersebut
mengucapkan alhamdulillah, kita
jawab “Yahdikumullah wa yushlih
baalakum“
5. Seseorang yang bersin bertepatan
dengan khutbah jumat. Cukup bagi
yang bersin saja untuk mengucapkan
hamdalah tanpa ada yang ber-
tasymit, karena ketika khutbah
jum’at seorang muslim wajib untuk
diam. Begitu pula ketika shalat
wajib (shalat fardhu) sedang
didirikan, tidak ada keharusan bagi
kita untuk ber-tasymit.
6. Kita berada ditempat yang terlarang
untuk mengucapkan kalamullah,
seperti di dalam toilet.
Saudariku marilah kita bersama-
sama mengamalkan sunnah
(tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam ) yang mulia ini. Mulailah
untuk membiasakan diri
melakukannya di tengah-tengah
keluarga, teman-teman, dan
masyarakat di sekitar kita.
Beritahukanlah kepada saudara-
saudari kita yang lain untuk ikut
mengamalkannya, karena
sesungguhnya di dalamnya terdapat
karunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar